Assertive

Your Assertive Bill of Rights

1.       The right to be treated with respect

2.      The right to have and express your own feelings and opinions

3.      The right to be listened to and taken seriously

4.      The right to set your own priorities

5.      The right to set no without feeling guilty

6.      The right to ask for what you want

7.      The right to get what you paid for

8.      The right to ask for information from professionals

9.      The right to make mistakes

10.   The right to choose to assert yourself

11.    And if I don’t get it right, I have the right to forgive myself.

Why do people find it difficult to be assertive?

1.       The fear that what they say may be rejected

2.      The fear that the other person might not like them any more

3.      The belief that they should always put the other person’s needs first and push their own into the background

4.      The belief that if the other really cared about them he or she would know what they wanted without being told

5.      The lack of good assertive models, i.e. assertive friends or acquaintances to learn from

6.      The fact that they have not been taught assertive skills

7.      Also, many people do not believe that they have the right to be assertive.

Dalam Bahasa Indonesia:

Hak-hak untuk orang tegas

1.       Hak untuk menerima kehormatan dari orang lain

2.      Hak untuk mempunyai perasaan, pikiran, dan mengekspresikan perasaan tersebut

3.      Hak untuk dapat didengar oleh orang lain

4.      Hak untuk mengambil keputusan tentang prioritas anda

5.      Hak untuk bilang ‘tidak’ tanpa merasa bersalah

6.      Hak untuk meminta apa yang ada inginkan

7.      Hak untuk mendapatkan apa yang sudah anda bayar

8.      Hak untuk meminta informasi dari orang ahli

9.      Hak untuk melakukan kesalahan

10.   Hak untuk menyatakan diri

11.    Dan  bila saya tidak melakukan sesuatu dengan benar, maka saya berhak untuk memaafkan diri saya.

Mengapa ada orang yang merasa sulit untuk tegas?

1.       Takut orang lain menolak, mendengar apa yang kita sampaikan

2.      Bila bicara, takut kalau orang tersebut tidak suka lagi

3.      Percaya bahwa mereka harus lebih mementingkan keperluan orang lain daripada kepentingan pribadinya

4.      Percaya bahwa orang lain peduli dengan kita, berarti dia akan tahu sendiri tanpa harus diberi tahu

5.      Tidak adanya contoh orang tegas yang dapat ditiru, misalnya tidak ada teman yang tegas, atau orang di kantor yang dapat memberikan contoh yang baik

6.      Mereka belum pernah mempelajari keterampilan ketegasan

7.      Juga, masih banyak orang percaya bahwa tegas itu bukan haknya

Ketegasan adalah topik penting untuk menjadi seorang leadership.

Saya memperoleh training dari Suzy Woodhouse. Ia berusia 65 tahun, cekatan dalam mengajar. Tak ada rasa sungkan dan ia dapat menyampaikan pesan pada masing-masing peserta guna mengubah kebiasaan peserta agar menjadi lebih baik lagi dengan memilih diksi yang tepat.

Leadership in reporting economic development was followed by eight paticipants.

Eddie Trevor from Solomon Star in Solomon Island, Embelina from Jornal Nacional Diario Semanario in Timor Laste, Yanuarius Viodeogo Seno from Borneo Tribune Daily News in Pontianak, Yermias Degei from www.majalahselangkah.com in West Papua, Bosorina Robby from The National Pacific Star in PNG (Papua New Guinea), Ancilla Wrakuale from Soulth Pacific Post Ltd-Post Courier in PNG too, Geraldine Panapasa from Fiji Times in Fiji, and I from Tempias.