Selasa, 12 April 2011

Warga Nelayan Kampung Seberang : Kami Ingin Tetap Menjadi Warga Medan

Belawan | Jurnal Medan
Terkait pemekaran yang hendak dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap Medan Utara, warga Kecamatan Medan Belawan khususnya Kelurahan Belawan I, Kampung Nelayan Seberang belum mengetahui hal tersebut.
Ngatini (42) warga Kampung Nelayan yang mendirikan rumah papannya diatas air mengatakan bahwa ia belum mengetahui akan niat pemerintah terhadap daerah yang dihuni mereka.
“Saya belum tahu tentang pemekaran itu, tapi kalaupun dimekarkan kami tetap adalah warga Medan. Memang tanah yang kami tempati ini adalah tanah Kabupaten Deliserdang, tapi kami ini warga Medan dan memiliki KTP Medan,” jelasnya.
Kepala Lingkungan XII Kelurahan Belawan I Safarruddin mengatakan bahwa ia mengetahui pemekaran tersebut. “Sekarang ini saya menangani 525 KK, saya hampir kebingungan menangani semua keluhan warga. Sekarang ini lingkungan belum bias dibagi, karena belum ada pemekaran. Jadi agar saya tidak kelabakan, saya jadi menggunakan orang untuk membantu saya menangansi semua keluh kesah warga saya,” pungkasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa daerah banyak warga pendatang dari Medan. “Karena sewa rumah mahal di darat, jadi ada sebagian warga yang menyewa rumah di pesisir. Anak-anak disini banyak yang putus sekolah karena tidak mampu dan kurangnya niat anak untuk sekolah. Pasalnya anak-anak disini lebih banyak memilih membantu orang tuanya untuk mencari nafkah,” imbuhnya.
Ditempat terpisah, Ketua DPC HNSI Zulfahri Siagian menyatakan penduduk yang berdomisili di Kampung Nelayan Seberang ada sebanyak 600 KK adalah nelayan yang sangat berkeinginan untuk menjadi masyarakat Medan yang ditandai dengan KTP yang dimiliki walaupun tanahnya milik Deliserdang.
“Masyarakat daerah tersebut sangat tertinggal dalam masalah air bersih sedangkan sumur bor yang digunakan saja banyak yang tidak berfungsi. Hal ini harus diperhatikan pemerintah,” ungkapnya